Pembelajaran Bahasa Inggris Berbantuan Komputer Tugas Softskill 3 (Indirect Sentence)

| Senin, 21 November 2016
Direct sentence:
In the speech Mrs Richardson said: "'How do we ensure that they appreciate the value of engaging with ideas they find objectionable, trying through reason to change another's mind, while always being open to changing their own? How do we ensure that our students understand the true nature of freedom of inquiry and expression?"

Indirect sentence:
In the speech, Mrs Richardson said that how do we ensure that they appreciate the value of engaging with ideas they find objectionable, trying through reason to change another's mind, while always being open to changing their own? How do we ensure that the students understand the true nature of freedom of inquiry and expression?

Direct sentence:
She also said: "In an increasingly complex world the best may not be those who look and sound like ourselves. They may not be those who naturally think of coming to Oxford. those with the greatest potential may not be those who have already attained the most. we need to seek them out."

Indirect sentence:
She also said that in an increasingly complex world the best may not be those who look and sound like ourselves. They may not be those who naturally think of coming to Oxford. those with the greatest potential may not be those who have already attained the most. we need to seek them out.



edit

Pembelajaran Bahasa Inggris Berbantuan Komputer "Tugas Softskill 2 (Direct Sentence)"

| Selasa, 25 Oktober 2016

New Oxford vice-chancellor urges 'open-minded' students

The first female vice chancellor of Oxford University has called on students to be open minded and engage with "objectionable" ideas.
Louise Richardson was formally installed at a meeting of the university's ruling body at the Sheldonian Theatre.
"In an increasingly complex world the best may not be those who look and sound like ourselves," she said.
Professor Richardson was previously in charge at St Andrews.
She gave a speech to university dons at the congregation, before a procession to the Clarendon Building.

'Seek out great potential'

In the speech Mrs Richardson said: "'How do we ensure that they appreciate the value of engaging with ideas they find objectionable, trying through reason to change another's mind, while always being open to changing their own? How do we ensure that our students understand the true nature of freedom of inquiry and expression?"
She also said: "In an increasingly complex world the best may not be those who look and sound like ourselves. They may not be those who naturally think of coming to Oxford. Those with the greatest potential may not be those who have already attained the most. We need to seek them out."
Mrs Richardson was born in Ireland and studied at Trinity College, Dublin, and has degrees from the University of California, Los Angeles (UCLA) and Harvard. She became vice chancellor of St Andrews in 2009. She has also held a senior role at Harvard University.
Oxford University appointed its first head in 1230, and all of its vice chancellors have been men.
Prof Richardson, an expert in security and terrorism, was selected in May by a nominating committee headed by the university's chancellor, Lord Patten as the 272nd vice chancellor in Oxford's history.
Oxford is the latest high-profile university to appoint a female leader. Harvard University and Imperial College London are both headed by women.
Source: http://www.bbc.com/news/uk-england-oxfordshire-35290156

P.S: all those the underlined sentences are direct sentence
Name: Husna Fadhilla
Class : 4SA03
NPM : 14613149
edit

Pembelajaran Bahasa Inggris Berbantuan Komputer "Tugas Softskill 1"

| Rabu, 05 Oktober 2016
Soal A
1.      After John eaten diner, he wrote several letters and went to bed.
A                     B         C                           D
Answer: The answer is A, it should be “had eaten”
Soal B
4.      When she retired in 1989, tennis champion Christine Evert was the most
       A                                 B                                                  C
famous women athlete in the United Stated.
            D
            Answer: The answer is D, it should be “famous woman”
Soal C
9.      He isn’t driving to the convention in March, and neither they are.
       A          B                           C                          D
            Answer: The answer is D, it should be “neither are they”

Name   : Husna Fadhilla
Class    : 4SA03

NPM   : 14613149
edit

Outer Rajut (Knit Outer)

| Minggu, 20 Maret 2016
Di era modern saat ini makin banyak masyarakat yang memperhatikan penampilan. Dimulai dari riasan wajah, rambut, penggunaan tas branded hingga pakaian. Alasannya bermacam-macam, bisa dikarenakan tuntutan pekerjaan, keinginan untuk selalu terlihat modis, status sosial, bahkan ada pula yang beralasan bahwa penampilan sangat penting untuk memperlihatkan image baik dan sebagai salah satu cara untuk menaikan tingkat status sosial. Dari sekian banyak jenis barang yang dapat menunjang penampilan saya rasa pakaianlah yang banyak digunakan untuk mempercantik penampilan. Banyak jenis model dan bahan pakaian yang beragam, mulai dari kaos, kemeja, gaun, celana, rok, jeans, katun, satin, fleece dan lain sebagainya. Namun ada satu jenis pakaian yang tak pernah lekang termakan oleh zaman atau pun perkembangan mode, yaitu luaran rajut atau outer rajut. Masyarakat kini banyak menggunakan outer atau luaran rajut selain untuk menunjang penampilan juga sebagai pengahangat dan pelindung tubuh di musim pancaroba seperti sekarang ini.
Produk outer rajut CrownOShop

Produk outer rajut CrownOShop

Produk outer rajut CrownOShop

Produk outer rajut CrownOShop

Melihat tingginya minat masyarakat terhadap outer rajut dan sedikitnya penjual yang menjual jenis pakaian ini, maka saya pun mencoba memanfaatkan peluang ini dengan membuka toko online (Online Shop) yang menjual berbagai macam outer berbahan dasar rajutan. Outer rajut yang saya jual beragam jenisnya, mulai dari cardigan, rompi, sweater, dan blazer. Bahan yang digunakan semuanya bermaterial rajutan, ada 2 jenis yang saya jual, yaitu rajutan berbahan tipis yang cocok di gunakan di cuaca tropis seperti di Indonesia ini dan rajutan berbahan tebal yang sangat cocok digunakan ketika udara sedang dingin seperti ketika musim hujan. Barang yang dijual pun tidak terbatas hanya untuk para kaum hawa saja, ada pula outer yang dijual untuk para kaum adam. Semua barang ya saya jual bukan barang branded, tetapi hand made dari para pengrajin di daerah Bandung. Namun untuk model tak perlu khawatir, model sangat mengikuti trend mode saat ini jadi tidak usah takut akan ketinggalan zaman ketika memakai outer rajut.

Target pemasaran atau sasaran konsumen saya yaitu meliputi kalangan remaja, mahasiswa, ibu rumah tangga dan para karyawan/ti kantor. Outer rajut dijual dengan harga yang sangat terjangkau, dimulai dari harga Rp. 45.000; sampai dengan Rp. 65.000;. Sangat terjangkau bagi kalangan remaja dan mahasiswa apalagi untuk kalangan karyawan dan ibu rumah tangga. Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para mahasiswa atau masyarakat yang ingin memulai wirausaha untuk menjadi reseller karena biasanya outer rajut diluar sana dijual dengan harga yang lebih mahal padahal untuk kualitas barang tidak ada bedanya dengan yang saya jual.


Pemasaran produk saya lakukan via Internet atau secara Online. Saya memasarkan produk saya mulai dari lapak online Tokopedia (CrownOShop), broadcast message melalui instant messaging seperti Line, Whatsapp, BBM, dan melalui akun media sosial seperti Facebook, Twitter dan Path.


Nama : Husna Fadhilla
Kelas  : 3SA03
NPM  : 14613149
edit

Konsumsi dan Budaya Digital: Masyarakat Cyber

| Sabtu, 23 Januari 2016

Oleh : Weny Arindawati

Kali ini tulisan saya akan menekankan soal penggunaan internet (dan perangkatnya) sebagai ruang sosial dan budaya di dunia virtual, Bourdieu mengistilahkannya dengan ‘culture capital’. Simbol dari gaya hidup kaum urban yang berinteraksi di ruang maya. Jika mengacu pada pemikiran Galbraith, mungkin fenomena ini yang dialami ‘the affluent society’. Catatan terpenting bahwa, budaya online merupakan kelanjutan dari budaya konsumen digital/virtual. Bentuk-bentuk variatif berkomunikasi semakin tak terelakkan (e-mail, chatting, mailist, facebook, twitter, dan seterusnya). Penggunaan internet sebagai ruang sosial dan budaya di aras virtual mengandalkan terbentuknya korelasi tentang fenomena konsumsi dan gaya hidup virtual, terlebih sejak munculnya komunitas maya. Realitas komunitas maya telah menemukan karakternya yang khas, contohnya komunitas maya Kaskuser yang sudah mencapai jutaan lebih.

James Slevin telah menuliskan artikel di dalam bukunya ‘The Internet and Society’ yang berjudul ‘The Internet and Forms of Human Association’. Ia mengakui konsep “community” atau komunitas sulit ditemukan arti yang sesungguhnya. Namun konsep ini merujuk pada “the communal life of a sixteenth-century village—or to a team of individuals within a modern organization who rarely meet face to face, but who are successfully engaged in online collaborative work.” Slevin membagi dua penggunaan konsep “community” ini, pertama, komunitas dapat dipakai untuk menjelaskan adanya kompleksitas berbagai pertimbangan (pengetahuan/informasi) antara realitas dan ide. Kedua, penggunaan konsep komunitas jauh melebihi dari bentuk baru perkumpulan (asosiasi) manusia (Denis McQuail (ed.), 2002: 148). 

Selain dampak dari konsumsi media virtual yang melaju pesat, teknologi media hubungannya dengan konsumsi juga berperan dalam proses produksi budaya massa. Artinya ini lebih dekat pada sebuah industri budaya sebagaimana yang ditunjukkan oleh Adorno dan Horkheimer, bahwa budaya tidak lepas dari dari ekonomi politik dan produksi kebudayaan kapitalis: sebuah paradoks bagi proyek Pencerahan.
“The culture industry fuses the old and familiar into a new quality. In all its branches, the products which are tailored for consumption by masses, and which to a great extent determine the nature of that consumption, are manufactured more or less according to plan.”

(Adorno, (J M. Bernstein ed.), 1991: 98) Konsep budaya pada kerangka teoritik Cultural Studies, Raymond Williams berpendapat kata budaya/kebudayaan digunakan dalam dua pengertian, pertama sebagai keseluruhan cara hidup, dan kedua, untuk menunjuk pada kesenian dan pembelajaran...kebudayaan itu adalah hal-hal yang dialami dalam hidup sehari-hari (Williams, 1989:4). Oleh karena itu, budaya virtual yang diejawantahkan lewat komunitas maya diciptakan dari praktik keseharian (saling berkomunikasi) di antara para pengguna komputer dengan menggunakan teknologi dengan platform internet. Walaupun begitu, internet yang populer di kalangan awam sejak munculnya HTTP sebagai landasan website, baru sekedar untuk mencari berita atau komunikasi melalui e-mail. Namun segera setelah itu, komunitas maya yang terdiri dari pengguna‘ordinary people’ juga mulai terbentuk sebagai konsumsi budaya virtual di abad 21. 

Pengguna komunitas maya berupa mailing list, newsgroup atau bulletin board, atau versi Indonesia  yang paling dikenal adalah Kaskus, di antara semuanya menyediakan ruang dialog, debat, bahkan transaksi jual beli (e-commerse). Sehingga apa yang dikatakan Marshall McLuhan (1964) mengenai ‘global village’ hampir dikatakan benar-benar terwujud sekarang ini. Aktifitas berkumpul sekelompok orang yang disatukan oleh minat atau ketertarikan kemudian menciptakan jalinan komunikasi intrapersonal yang terpisahkan dari ruang-ruang dunia nyata (offline) tapi mampu menciptakan sebuah ruang sosial baru (social spheres).

Kehadiran ruang sosial maya memberikan perspektif baru dalam memahami perkembangan teknologi media. Ruang sosial maya ini berguna untuk mengeksplorasi dan menyalurkan segala informasinya tanpa memperhatikan batasan-batasan ruang dunia nyata. Sebagai bentuk alegori dari kesiapan manusia menuju pemahamannya terhadap realitas kesadaran rasionalnya, Plato mengilustrasikan orang yang dipasung di dalam gua yang menemukan bayang-bayang dan cahaya dan orang-orang yang masih terpasung di dalam gua tidak dapat menyaksikan cahaya atau sinar matahari. Kisah ini sekedar menunjukkan adanya pertukaran realitas untuk membedakan mana dunia real (nyata) dan non-real atau maya. Sehingga para filsuf menyebutnya sebagai bentuk “hierarki realitas”.

Pada batas ini, konsumsi barang-barang elektronik media baru (new media) tidak lagi berkutat soal kebutuhan informasi yang juga dikonsumsi, dengan cara mengumpulkan berbagai informasi dari banyak sumber hanya dalam waktu yang relatif singkat, tetapi proses mengumpulkan informasi (information-gathering) ini disebut McLuhan sebagai proses detribalization of society (McLuhan, 1964: 248).[4] Transformasi ruang dan waktu seketika terjadi apalagi itu meluas hingga jutaan orang yang terhubung dalam satu waktu yang sama,“Medium transforms space and time”. 

Kaskuser adalah sebutan bagi anggota dalam forum Kaskus. Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk,bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar Indonesia. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 500.000 orang, dengan jumlah page view melebihi 3.500.000 setiap harinya. Hingga saat ini Kaskus sudah mempunyai lebih dari 70 juta post. Selanjutnya dapat dilacak di situs http://www.Kaskus.us 

HTTP singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, suatu protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain sebagainya). Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada pengguna. Lihat http://www.total.or.id/info.php?kk=HTTP dikutip pada 29 November 2009.

Adanya hierarki realitas dibentuk dari realitas rendah yaitu realitas awal yang diyakini dari melihat, mendengar tanpa kita tahu apa-apa sesuatu yang berada di luar dunia yang kita didiami sekarang. Namun ketika muncul realitas baru maka itu disebut sebagai realitas kedua dan seterusnya. Hingga realitas sejati adalah apa yang kita saksikan dan yakini sejatinya adalah ruang yang begitu luas dan bebas tanpa terpasung oleh batasan-batasan. 

Masyarakat tribal adalah kebudayaan masyarakat primitif yang tradisi hidupnya masih mengumpulkan makanan pada zaman Paleolitik. Proses detribalization of society ini merubah dari tradisi manusia yang awalnya hanya mengumpulkan makanan (food-gathering) menjadi mengumpulkan informasi agar dirinya tetap bisa bertahan hidup (survive) di tengah arus informasi dan dunia barunya sebagai basis sosial.



Analisis pekembangan masyarakat dan kebudayaan virtual terkait dengan kehidupan nyata

Budaya digital atau virtual pada umunya merupakan sektor pranata modern, yang sampai batas tertentu adalah asing untuk negara dan kebudayaan negara ketiga. Untuk memasukkannya diperlukan baik oleh alih teknologi maupun kemampuan adaptasinya terhadap kebutuhan dunia ketiga. 
Informasi-informasi yang diterima dari kebudayaan digital saat ini mempengaruhi kehidupan sosial budaya suatu masyarakat baik dalam persepsi sikap serta perilaku hidupnya. Secara tersirat kehadiran budaya virtual telah memunculkan suatu budaya baru yang menginginkan masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut. Penyesuaian sikap masyarakat terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan menuntut masyarakat untuk beralih dari masyarkat tradisional menuju ke masyarakat dengan pola hidup modern.
Keberadaaan budaya virtual sebagai suatu cara dalam penyajian informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif, budaya virtual membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup  dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instant sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Budaya virtual mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa yang disajikan. Sadar atau tidak masyarakat pun masuk kedalamnya bahkan menuntut lebih dari itu. Kehadiran budaya virtual lebih berpengaruh terhadap generasi muda yang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri.
Dampak yang ditimbulkan dari budaya virtual bisa beraneka ragam diantaranya  terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial  atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa di era budaya virtual yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme. Dengan perkembangan budaya virtual apalagi dengan munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.


Nama : Husna Fadhilla
Kelas  : 3SA03
NPM  : 14613149

edit

Panorama Ngarai Sianok

| Rabu, 06 Januari 2016

Ngarai Sianok
Bukittinggi sudah dikenal sebagai kota yang memiliki kontur alam yang berbukit-bukit. Selain dikaruniai dengan lahan yang subur, kota ini memiliki panorama alam yang sangat indah di hampir seluruh penjuru, sehingga menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata. Salah satu contoh keindahan tersebut adalah panorama bentangan alam di sekitar Ngarai Sianok.
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Kontur Lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam.  Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi.
Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 m ini, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.
Batang Sianok
Pada tahun 2007 akibat gempa Sumatera sebagian dindingnya runtuh, tetapi Ngarai Sianok masih tetap mempesona para wisatawan yang datang. Meskipun demikian Ngarai Sianok mendapatkan The Best Tourism Object dalam ajang PenghargaanPadang Tourism Award 2007 yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat. Tidak hanya pemandangan tebing curam saja, Batang Sianok (batang dalam bahasa Minangkabau berarti sungai) yang mengalir di Ngarai Sianok pun menambah keindahan lokasi wisata di Sumatera Barat. Airnya yang cukup jernih ini bermuara di Samudera Hindia. Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yang disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam.
Selain itu, di sepanjang tepi sungai masih dapat dijumpai bunga rafflesia yang tumbuh subur dan beraneka ragam tumbuhan obta-obatan. Jika Anda ingin melihat satwa liar, Anda bisa masuk ke dalam hutan di lembah Sianok. Beberapa hewan yang bisa Anda temui yaitu siamang, monyet ekor panjang, rusa, macan tutul, babi hutan, dan mungkin juga tapir asia.
Monyet Ekor Panjang Ngarai Sianok
Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera ini. Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah. Kawasan ini memiliki sebutan lain yaitu, Lembah Pendiam, karena suasananya yang tenang dan damai. Didukung dengan udaranya yang bersih dan sejuk, diiringi latar suara kicauan burung dan gemericik air sungai, ngarai ini cocok sebagai tempat melepaskan beban pikiran dari rutinitas sehari-hari. 

            Karenanya, banyak warga Kota Bukittinggi mengisi akhir pekan mereka dengan berolahraga di sekitar ngarai ini. Olahraga yang biasa dilakukan di sini antara lain, trekking, bersepeda gunung, maupun sekedar berjalan-jalan ringan melepas kepenatan.

            Jika Anda hanya singgah sejenak di Bukittinggi dan tidak memiliki banyak waktu, tidak perlu khawatir. Anda masih dapat menikmati keindahan panorama Ngarai Sianok yang menghijau dari kejauhan di sebuah tempat bernama Taman Panorama. Di taman yang terletak di Jalan Panorama, Kota Bukittinggi ini, pengunjung dapat bersantai sejenak sambil mengagumi dan mengabadikan pemandangan indah lembah ini. Sambil menikmati suasana, pengunjung juga bisa berbelanja beberapa souvenir khas Bukittinggi di kios-kios di sepanjang jalan setapak taman ini.

            Jika Anda dari Padang, untuk menuju ke Bukittinggi Anda bisa menggunakan transportasi darat dengan angkutan umum. Waktu tempuh kurang lebih sekitar 2 jam. Setibanya di Bukittinggi, perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum yang banyak dijumpai menuju ke objek Ngarai Sianok. Untuk kenyamanan Anda, disarankan lebih baik menggunakan mobil pribadi atau agen travel. Karena terletak di pusat kota, banyak dijumpai penginapan villa dan hotel yang nyaman di sekitar Ngarai Sianok, seperti Ambun Suri Hotel Bukittinggi dan Parai Mountain Resort. Untuk makanan, banyak warung yang menjual makanan, Anda akan dimanjakan dengan masakan khas Padang yang beraneka macam. Namun, Nasi Kapau merupakan menu makanan yang sangat menarik untuk Anda coba. Anda bisa mencobanya di Warung yang berada di Pasar Lereng. Biaya retribusi untuk dapat menikmati pemandangan Ngarai Sianok sebesar Rp. 4.000,-/orang.



Nama   : Husna Fadhilla
Kelas    : 3SA03
NPM    : 14613149
edit
Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Mirror doesn't lie and shadow never leaves

Diberdayakan oleh Blogger.
© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content CROWN